Selasa, April 01, 2008

estranged


Apakah kupu-kupu merasa asing terhadap dirinya sendiri tatkala menyadari bahwa ia adalah sesuatu yang baru—sesuatu yang berasal dari ulat yang telah menjalani fase “meditasi” (metamorfosa)? Apakah belulang yang terkubur di dalam tanah juga merasakan keterasingan ketika ia telah ditinggalkan daging yang semula membungkusnya?

Terkadang, aku mendapati diriku didekap oleh perasaan asing yang amat sangat. Kadang, aku merasa tak mengenali seutuhnya siapa sebenarnya diriku yang punya nama, diriku yang selalu dipanggil dengan nama pemberian orangtuaku tersebut. Lebih mudah bagiku, juga bagi kebanyakan orang, untuk mendeskripsikan orang lain dibandingkan jika harus mengenali dan menggambarkan diri sendiri. Kita terbiasa untuk lebih gampang mengidentifikasi orang lain, entah dengan penilaian yang mendekati objektif atau pun sekedar melalui syak-wasangka belaka. Kita lebih suka memberi label dan branding pada orang lain dengan harapan agar kita bisa merasa “aman”, tanpa kita menyadari betapa label dan brand yang kita sematkan itu sesungguhnya adalah suatu bentuk ‘pengerdilan’ terhadap orang bersangkutan, dan sekaligus juga produk kepicikan berpikir/sikap kita sendiri. Sementara di lain sisi, sayangnya, kita tetap tak mengenali secara utuh seluk-beluk dan jatidiri kita sendiri.

Tapi tahukah panjenengan semua, bahwa konon cinta itu juga bisa bikin kita jadi merasa (ter)asing. Baik tatkala ia masih menguncupkan diri di dalam hati kita, maupun saat ia telah lenyap meluruh dengan meninggalkan jejak—yang seringkali kelam—dalam hidup kita. Anda semua yang pernah mengalami ektase cinta, cinta yang sebenar-benarnya cinta, tentulah dapat mengafirmasi “postulat” tersebut. Barangkali Axl Rose adalah salah seorang yang pernah mengalami hal tersebut, yang merasai betapa cinta yang datang atau pun pergi acapkali dapat mengalienasi diri, sebagaimana tertuang dalam bait-bait lirik yang ia lagukan dengan judul yang sama dengan judul tulisan ini: Estranged.

When you're talkin to yourself
And nobody's home
You can fool yourself
You came in this world alone
(Alone)

So nobody ever told you baby
How it was gonna be
So what'll happen to you baby
Guess we'll have to wait and see

Old at heart but I'm only 28
And I'm much too young
To let love break my heart
Young at heart but it's getting much too late
To find ourselves so far apart

I don't know how you're s'posed
To find me lately
An what more could tou ask from me
How could you say that I never needed you
When you took everything
Said you took everything from me

Young at heart an it gets so hard to wait
When no one I know can seem to help me now
Old at heart but I musn't hesitate
If I'm to find my own way out

Still talkin' to myself
and nobody's home
(Alone)

So nobody ever told us baby
How it was gonna be
So what'll happen to us baby
Guess we'll have to wait and see

When I find out all the reasons
Maybe I'll find another way
Find another day
With all the changing seasons of my life
Maybe I'll get it right next time
An now that you've been broken down
Got your head out of the clouds
You're back down on the ground
And you don't talk so loud
An you don't walk so proud
Any more, and what for

Well I jumped into the river
Too many times to make it home
I'm out here on my own, an drifting all alone
If it doesn't show give it time
To read between the lines
'Cause I see the storm getting closer
And the waves they get so high
Seems everything We've ever known's here
Why must it drift away and die

I'll never find anyone to replace you
Guess I'll have to make it thru, this time- Oh this time
Without you

I knew the storm was getting closer
And all my friends said I was high
But everything we've ever known's here
I never wanted it to die

Cinta adalah sesuatu yang asing dan mengasingkan, begitulah kira-kira risalah cinta versiku dan mungkin juga versi sang vokalis sekaligus punggawa Guns ‘N Roses almarhum itu.

Dalam sebuah amsal, dikatakan bahwa lelaki berasal dari Mars dan wanita berkampung-halaman di Venus. Mars adalah planet yang merah menyala dengan temperatur permukaan—yang mungkin—mencapai ratusan derajat celsius. Sedangkan Venus merupakan planet biru dengan cincin indah yang mengelilingi tubuhnya. Mars adalah perlambang keagresifan dan Venus adalah simbol kelembutan-keanggunan. Maka cinta sesungguhnya adalah peleburan dua entitas yang nyaris bertolak-belakang sepenuhnya dalam hal tabiat dan pembawaan-pembawaan yang dimilikinya; persenyawaan dua atomos yang sama-sama merasa asing satu terhadap yang lain.

Tapi entahlah. Tanpa aku sadari sebelumnya, bahwa kata demi kata yang aku tatah-pahatkan di ruang dan kesempatan ini telah beranak-pinak dan membentuk jejalinan kalimat demi kalimat yang hendak coba mengupas-membahas suatu hal yang—ternyata—absurd. Seringkali setiap abjad, setiap kata, setiap kalimat dan setiap paragraf, tanpa aku sadari betul, tanpa aku rencanakan matang sedari awal, ia berkembang-biak dengan sendirinya membentuk sebuah “lukisan surealis”—lukisan yang hanya menyaji-tuangkan ”estetika” dari dasar alam bawah-sadar (sub-consciousness), tanpa peduli pada relevansi serta keakuratan komposisi dan substansi-substansi yang ada di dalamnya.

“Sesiapa ingin memetik mawar, bersiaplah ia menanggungkan durinya,” kata seorang pecinta.

”Sesiapa hendak menjamah rembulan, bersedialah ia menghadapi kesunyi-terasingan,” kataku. []

31/03/2008

Tidak ada komentar: