Sabtu, Juni 14, 2008

a glorious night

Masih kuingat jelas malam itu. Saat kita berduaan, berboncengan. Aku di depan, engkau di belakang. Tapi tak perlu kiranya itu kau tafsirkan sebagai ”wanita senantiasa jadi epigon lelaki”. Aku sendiri tiada bersepakat bila wanita dianggap hanya sebagai, meminjam istilah yang sering engkau pergunakan untuk ‘menyesali’ eksistensimu sebagai wanita, two legged creature. Wanita bukanlah makhluk bertaraf ”kelas dua”. Sungguh, aku tiada bisa menerima anggapan yang melecehkan harkat dan martabat wanita, atas dasar apapun juga. Akan amat tak tahu diri dan durhaka tentunya bila aku, sebagai anak manusia yang terlahir dari rahim seorang wanita, sampai menganggap engkau dan kaummu sebagai epigon—”teman belakang”.

Ah, ya, malam itu serasa indah buatku (dan semoga buatmu juga). Yahh, kita berboncengan, berduaan. Engkau duduk menyamping, mirip ibu-ibu yang dibonceng suaminya. Tak lazim di zaman sekarang ada wanita muda yang bersedia dibonceng dengan duduk menyamping. Tapi malam itu, sungguh kita seperti… ah, tiada aku kuasa mengatakannya…

Tapi di mana sebenarnya engkau sekarang. Kenapa semenjak malam beberapa hari lalu itu, hingga detik ini, aku tak pernah menjumpaimu lagi? Di mana kiranya engkau saat ini? … … … … … … … aku dilanda sepi, sunyi…

When I am down and, oh my soul, so weary
When troubles come and my heart burdened be
Then, I am still and wait here in the silence
Until you come and sit awhile with me…

You raise me up, so I can stand on mountains
You raise me up, to walk on stormy seas
I am strong, when I am on your shoulders
You raise me up... To more than I can be…

Kau tentu ingat lirik lagu Josh Groban itu, kan?

4 komentar:

Ivana mengatakan...

Hai wahyu...
thx so much ya, karna sudah mau mengunjungi blog aku.
soal link, saya sudah ngelink ke blog kamu.
O iya, tulisan kamu bagus, saya sebagai wanita jadi tersanjung ni, hehehe...eniwei, siapa cewek yang kamu maksud dalam tulisan kamu? pacar kamu?

espito mengatakan...

thanks puja-pujinya.. wah saya jadi besar kepala nich.. he he..

ups, saya tak berani (ato blm berani, mungkin) utk menjawab siapa dia yg saya maksudkan dlm tulisan tsb.. (nanti aja sy ksh tau)

thanks..

Anonim mengatakan...

Hm, Kiki ya?

Anonim mengatakan...

pito:

eh, anonim, sapa kamu kok "berani" main tebak-tebak gitu. Yah, entah siapa pun namanya, seperti kata shakespeare, what is a name gitu loh?
hehehe.. thanks ya tuk tebakannya yg "lempar mangga sembunyi tangan" - meski aku suka mangganya, hehe.. (tapi lain kali mbok ya jgn disembunyiin gitu dong tangannya, biar bisa kukasih hadiah - bila tebakannya benar loh, ya!)