aku tak tahu harus ke mana
kusembunyikan jejakmu. aku malu
pada hujan karena kau pernah ada di sini namun
kini yang tinggal hanya jejakmu.
andai kau dulu mengukir jejak di pasir
di pinggir pantai tentu ia akan lenyap tersapu
ombak. tapi sayangnya dulu kita berdua
mengabiskan waktu dalam pikiranku
yang membatu.
mungkinkah jejak di batu dihapuskan tanpa
merusakkan. ya, tak mengapa.
mungkin suatu waktu kupinta kau
menghapusnya dengan apapun cara yang
kau bisa. (mungkin dengan meremukkan
kepalaku)
aku cuma tak mampu menahan malu
di hadapan hujan karena kau tak lagi
bersamaku menyusuri waktu.
ah, kau aku batu...
-november twilight, 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar